Pertama Kali


Saya akan menceritakan pengalaman teman saya, sebut saja namanya Christina saat pertama kali merantau keluar dari Pulau Sumatera.
Pada tahun 2011, Christina lulus SNMPTN dan dia diterima sebagai mahasiswi sebuah fakultas ternama di Jatinangor. Menurutnya ini adalah salah satu kesempatan darinya keluar dari Pulau Sumatera. Sehari sebelum diadakannya wawancara orang tua bagi mahasiswa yang lulus SNMPTN, Christina menginjakkan kaki pertama kalinya di Jakarta. Ia hanya diberi sebuah pesan oleh ibunya untuk naik bus yang langsung menuju ke Bandung dari Bandara Soekarno-Hatta. Christina kebingungan dan banyak orang di sana yang sepertinya mengetahui keadaannya. Lalu tiba-tiba seorang pria langsung menarik tas Christina dan membawanya ke sebuah mobil seperti travel yang sudah mau berangkat. Setelah melihat mobil yang akan dinaiki dan harga tiket yang cukup mahal, Christina meminta tasnya dan hendak pergi dari sana. Tak disangka-sangka pria itu malah membentak dan membanting tas Christina yang tidak jadi menggunakan travelnya.
Akhirnya Christina menemukan bus yang tepat untuk langsung pergi ke Bandung. Kakaknya berjanji akan menjemputnya di Dipati Ukur, Bandung. Masalah baru kemudian datang, Christina yang akan pertama kali menginjakkan kakinya di Bandung kembali kebingungan karena tujuan akhir bus itu entah berada di mana sepertinya cukup jauh dari Dipati Ukur. Christina hanya pasrah melihat hari yang semakin gelapdan tidak berusaha untuk bertanya kepada orang-orang di sekitarnya karena dia malu dan takut dibodoh-bodohi.
Di tengah kekalutan yang dialaminya datanglah sesosok ibu baik hati yang mengajak Christina mengobrol di bus dan akhirnya menawarkan tumpangan baginya sampai Dipati Ukur. Christina tidak ragu sama sekali dengan tawaran si ibu karena wajahnya yang tulus dan ramah. Sampai di pemberhentian akhir bus ibu tersebut langsung mengajak Christina bersamanya dengan mobil yang sudah menjemputnya. Perjalanan ke Dipati Ukur ternyata memang cukup jauh dan sebenarnya tidak searah dengan tujuan si ibu yang baik hati itu. Christina akhirnya bisa bertemu dengan sang kakak di Dipati Ukur dengan selamat. Itulah serentetan pengalaman yang membuat Christina sangat bersyukur di kesempatan pertamanya naik pesawat, menginjakkan kaki di Jakarta dan juga di Bandung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setahun di Jatinangor

It's Okay To Be Not Okay

Miracle :)